KPAI Memberikan Apresiasi kepada Polri atas Bongkar Kasus Judul Pegawai Komdigi: Anak Jadi Korban

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi langkah Polri dalam mengungkap keterlibatan oknum Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam kasus pembukaan akses untuk judi online (judol). KPAI menyoroti peran penting pegawai Kominfo yang memiliki keahlian teknologi dan siber dalam kegiatan ilegal tersebut.

Apresiasi KPAI

• Keterlibatan Terungkap: KPAI mengapresiasi Polri atas pengungkapan kasus di Bekasi, Jawa Barat, yang melibatkan oknum Kominfo.

• Kawasan Penting: Peran pegawai Kominfo dalam mendukung pemblokiran situs judi online ditekankan, mengingat keahlian teknis yang dimiliki.

Dampak dan Perlindungan Anak

• Tindakan Terkutuk: KPAI mengecam aksi ‘pengkhianatan’ oknum pemerintah yang merugikan banyak pihak, terutama anak-anak.

• Jumlah Korban: Berdasarkan data PPATK, 197.954 anak menjadi korban judi online, menyoroti perlunya rehabilitasi.

Tuntutan KPAI

• Lanjutkan Penyelidikan: KPAI mendorong Polri untuk terus mengungkap pelaku agar anak-anak dan masyarakat terlindungi.

• Dampak Psikologis: Anak-anak rentan terpengaruh secara mental dan dalam pendidikan jika terlibat judi online.

Langkah Hukum dan Penegakan

• Penyalahgunaan Wewenang: Pengungkapan kasus menunjukkan penyalahgunaan kewenangan pegawai Kominfo, yang seharusnya melakukan pemblokiran.

• Tindakan Kapolri: Penindakan tegas dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo untuk memberantas perjudian online dan menelusuri aset yang diperoleh.

Polri, sesuai dengan arahan Kapolri, juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pemblokiran situs dan rekening yang terlibat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mencegah kejahatan yang merugikan pembangunan bangsa, termasuk dalam penyelundupan narkoba.